"Kita tahu bahwa remaja cenderung tidak puas dengan bentuk tubuh mereka," kata pemimpin penulis Jaana Juvonen dari University of California, Los Angeles.
"Dan remaja di kelas 7 atau tahun pertama sekolah menengah, lebih mungkin bermasalah dalam emosi bila mengalami ejekan oleh rekan-rekannya karena berat badan, "kata Juvonen Reuters Health melalui email.
Para peneliti menggunakan data dari studi jangka panjang dari 26 sekolah menengah di California, di mana data indeks massa tubuh (BMI), ukuran berat terhadap tinggi badan, dikumpulkan dari sekitar 5.000 anak-anak di tengah semester kelas 6 dan tahun pertama di sekolah menengah, pada kelas 7, 8, serta tahun terakhir sekolah menengah pertama
Remaja diminta menjawab pertanyaan setiap tahun tentang kesehatan emosional mereka sendiri, termasuk ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh, kecemasan sosial, dan kesepian.
Peneliti juga menilai pengalaman bullying, ucapan tidak sopan, ancaman, atau “nama panggilan” oleh rekan-rekan mereka, karena berat badan berlebih.
Pada setiap tingkat kelas, hampir seperempat dari anak-anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas berdasarkan kategori BMI, dan sepertiga dari seluruh kelompok mengatakan mereka akan mengalami setidaknya satu diskriminasi berdasarkan berat badan di kelas tujuh.
Para peneliti menemukan, bahwa diskriminasi berat badan menimbulkan ketidakpuasan remaja akan bentuk tubuh untuk siswa kelas 6, kecemasan sosial akibat ejekan di kelas 7, dan rasa kesepian di kelas 8, menurut laporan Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology.
Kelebihan berat badan berpotensi menyebabkan kesehatan mental yang rendah, kata Joseph P. Allen dari University of Virginia di Charlottesville, yang bukan bagian dari studi. Remaja yang mengalami diskriminasi akan mengalami masalah mental dua tahun kemudian.
"Upaya eksplisit untuk mengatasi isu berat badan dan bentuk tubuh mungkin diperlukan, terutama di sekolah menengah ketika tubuh anak berubah pada tingkat yang berbeda, karena pematangan pubertas,” kata Allen.
Orang dewasa harus membiarkan anak tahu kenapa membuat lelucon terhadap bentuk fisik orang lain sangatlah "berbahaya" dan berdampak buruk, tambah Allen kepada Reuters Health.
0 Response to "Mengejek Anak Bisa Merusak Mental"
Posting Komentar