Langkah pertama yang harus dilakukan Uni Eropa, kata Stubb, adalah mengatasi krisis itu sendiri. Menurutnya, krisis ekonomi yang terjadi di Eropa tidaklah sebesar yang diberitakan. Dia mengatakan, ada tiga golongan yang histeris dan membuat krisis seolah-olah membuat bumi Eropa kiamat.
"Pertama adalah politisi, kedua bankir, dan ketiga adalah media. Kami (pemerintah) yang menjadi korbannya. Selain itu, ketakutan mereka akhirnya berdampak secara riil pada perekonomian Eropa," kata Stubb dalam kuliah umumnya di Jakarta, Rabu 25 Januari 2012.
Stubb mengibaratkan politisi itu ibarat otak, yaitu dalang pembuat regulasi. Sementara bankir adalah darah yang menjalankan regulasi tersebut. Namun ada aspek ketiga yaitu ekonomi, yang diibaratkannya sebagai otot. "Jika otak dan darah histeris, maka otot menjadi lumpuh," katanya.
Dia mengatakan, krisis di berbagai negara di Eropa tidak akan membuat benua tersebut hancur. Salah satu negara yang paling parah tertimpa krisis adalah Yunani. Menurut Stubb, Yunani hanya menyumbang dua persen dari nilai euro di Eropa. Jadi, dengan kehancuran Yunani, tidak berarti Eropa jatuh.
Yang harus dilakukan saat ini, menurutnya, adalah bersikap realistis dalam menghadapi krisis. Salah satunya adalah menyatukan kepala para pemimpin Eropa dan Uni Eropa.
Langkah kedua yang harus dilakukan Eropa adalah menerapkan regulasi yang ketat dalam bidang keuangan. Menurutnya, saat ini uni Eropa tidak memiliki peraturan keuangan yang mengikat para anggotanya.
Peraturan Uni Eropa yang saat ini telah ada, ujarnya, selalu dapat dipatahkan jika masuk ke ranah nasional negara anggotanya. Salah satunya yang membendung peraturan Uni Eropa adalah para politisi lokal.
"Kami memang memiliki sistem moneter tapi tidak untuk ekonomi. Uni Eropa saat ini tidak memiliki peraturan yang berada di atas peraturan nasional," jelas Stubb.
Langkah ketiga, lanjutnya, adalah meningkatkan pertumbuhan perekonomian Eropa. Dia mengatakan bahwa tatanan dunia saat ini telah berubah. Perekonomian saat ini mulai dipegang oleh negara-negara Asia, di antaranya China dan Indonesia.
Stubb yang mengaku sebagai pendukung kapitalis pasar bebas sejati, mengetengahkan tiga langkah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Eropa.
Pertama adalah memaksa ekonomi Eropa masuk ke dalam pasar internasional, salah satunya Asia sebagai the new emerging market. Kedua, meneruskan perdagangan bebas, dan ketiga menyelesaikan pendanaan publik.
"Eropa harus mengendalikan utangnya dan Eropa harus melihat masa depan mereka di Asia. Ini soal bergabung dengan pasar yang tengah berkembang. Uni Eropa memang mengerti soal globalisasi, tapi ekonomi global dikalahkan oleh politik lokal," lanjut Stubb, merujuk pada posisi Uni Eropa yang ditentukan oleh para politisi di dalamnya yang cenderung tidak satu suara dalam mengatasi krisis.
0 Response to "Alexander Stubb"
Posting Komentar